WASPADA OSTEOARTHRITIS (OA) LEBIH DINI UNTUK KUALITAS HIDUP YANG LEBIH BAIK
WASPADA OSTEOARTHRITIS (OA) LEBIH DINI UNTUK  KUALITAS HIDUP YANG LEBIH BAIK

Ditulis oleh: dr. Retno Indrawati

PENGERTIAN

Osteoarthritis (OA) adalah penyakit yang sering terjadi secara perlahan dan progresif, penyakit ini menyerang sendi ketika tulang rawan yang menjadi pelindung atau penopang tulang menjadi aus (rusak) seiring denga waktu. OA dapat terjadi pada usia pertengahan sampai dengan usia lanjut. Tulang rawan sendi menjadi rusak karena tekanan mekanis atau perubahan struktur biokimia di dalam tubuh.

OA umumnya terjadi pada persendian tangan, tulang belakang, dan sendi yang menahan beban seperti pinggul dan lutut

PENYEBAB

OA terjadi ketika tulang rawan yang menjadi bantalan ujung tulang di persendian mengalami kerusakan (dalam bahasa awam : aus, penipisan atau pengapuran). Tulang rawan adalah jaringan yang kuat, dan licin sehingga memungkinkan kita untuk melakukan gerakan sendi hampir tanpa gesekan. Jika tulang rawan habis terkikis, maka tulang akan bergesekan dengan tulang.

OA sering disebut sebagai penyakit sendi aus, akan tetapi selain kerusakan tulang rawan, OA juga mempengaruhi seluruh sendi yang menyebabkan perubahan pada tulang dan kerusakan jaringan ikat yang menyatukan sendi dan menempelkan otot ke tulang. Hal ini juga menyebabkan peradangan pada lapisan sendi.

FAKTOR RISIKO

OA dapat terjadi pada semua ras baik laki-laki maupun perempuan. Paling sering terjadi pada usia diatas 40 tahun. Akan tetapi bisa terjadi lebih cepat apabila mempunyai factor risiko, antara lain :

1.     Usia lanjut

2.     Mempunyai riwayat keluarga yang menderita OA

3.     Obesitas

4.     Riwayat cedera atau trauma pada sendi, atau penggunaan sendi yang berlebihan dan berulang

5.     Adanya deformitas (kelainan bentuk) sendi seperti panjang kaki yang tidak sama, kaki bengkok atau lutut yang terbentur

6.     Penyakit metabolic tertentu, seperti Diabetes dan sebuah kondisi dimana tubuh kelebihan zat besi ( hemochromatosis), gout dan rheumatoid arthritis.

GEJALA KLINIS

Gejala yang muncul antara lain :

1.     Nyeri dan kekakuan pada sendi

2.     Pembengkakan dan adanya tulang tambahan yang menonjol pada persendian

3.     Timbul suara gemeretak pada saat melakukan gerakan yang melibatkan sendi

4.     Penurunan fungsi sendi seperti berkurangnya fleksibilitas dan keterbatasan dalam gerakan

KOMPLIKASI

OA adalah penyakit degenerative yang memburuk dari waktu ke waktu, sering mengakibatkan nyeri kronis. Nyeri sendi dan kekakuan bisa menjadi cukup parah sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari, keterbatasan dalam bergerak bisa menimbulkan depresi dan gangguan tidur yang diakibatkan oleh rasa sakit.

PENCEGAHAN

Kita dapat meminimalkan risiko untuk terkena OA dengan menghindari cedera dan menjalani gaya hidup sehat.

1.     Olahraga : Hindari olahraga yang membuat sendi teregang dan menanggung beban berlebihan seperti lari dan latihan beban. Sebagai gantinya cobalah latihan seperti berenang dan bersepeda, dimana ketegangan pada persendian lebih terkontrol

2.     Menjaga Postur tubuh : menghindari posisi tubuh yang sama dalam jangka waktu yang lama. Apabila bekerja di depan meja, pastikan kursi yang kita pakai mempunyai ketinggian yang sesuai (ergonomis), dan istirahatlah secara berkala untuk menggerakkan anggota badan.

3.     Menurunkan berat badan : Obesitas dapat meningkatkan ketegangan dan beban pada persendian, sehingga berisiko untuk terkena OA. Dengan menurunkan berat badan dapat membantu menurunkan risiko terjadinya OA. untuk mengetahui apakah obesitas atau tidak bisa menggunakan parameter IMT (Indeks Masa Tubuh) yaitu dengan rumus Berat Badan (dalam Kg) dibagi dengan Tinggi Badan (dalam cm) kuadarat . Dikatakan Kelebihan berat badan dengan risiko apabila hasilnya 23 – 24.9, dikatakan obesitas derajat 1 jika hasilnya 25 – 29.9, dan dikatakan Obesitas derajat 2 jika hasilnya > 30

TATALAKSANA

Tidak ada obat untuk OA, sehingga dokter biasanya mengobati gejala OA dengan menggunakan terapi kombinasi antara lain :

1.     Melakukan terapi fisik yaitu aktivitas fisik dengan latihan penguatan otot

2.     Penurunan Berat Badan

3.     Obat-obatan pereda nyeri dan peradangan

4.     Alat bantu seperti kruk atau tongkat untuk berjalan

5.     Operasi (pembedahan) apabila pilihan pengobatan lain tidak efektif

HERBAL UNTUK MEMBANTU MENGURANGI GEJALA OSTEOARTRITIS

Di Indonesia sudah dilakukan penelitian melalui Saintifikasi Jamu, yaitu penelitian yang berbasis pelayananan kesehatan, yang telah dilakukan oleh Balai Besar Pengembangan dan Penelitian Tanaman Obat dan Obat Tradisional ( B2P2TOOT ) di Tawangmangu di bawah koordinasi kementrian kesehatan republik Indonesia. Adapun Komposisi ramuan saintifikasi jamu untuk OA atau peradangan sendi, dengan penggunaan 1 hari, terdiri dari bahan kering antara lain :

Biji Adas                                3 gram

Daun Kumis Kucing              5 gram

Herba Rumput Bolong         5 gram

Rimpang Temulawak          15 gram

Rimpang Kunyit                    5 gram

Herba Meniran                     7 gram

Adapun caranya adalah dengan Rebus 1 liter ( 5 gelas belimbing) air dalam panci stainless / kendil tertutup hingga mendidih. Kemudian masukkan ke 5 tanaman obat diatas, gunakan api kecil selama 15 menit. Angkat dan diamkam hingga dingin, lalu saring dengan bahan non logam. Hasil penyaringan diminum 3 (tiga) kali sehari yaitu : pagi, siang dan malam

DAFTAR PUSTAKA

1.     https://www.rheumatology.org/I-Am-A/Patient-Caregiver/Diseases-Conditions/Osteoarthritis

2.     https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/osteoarthritis/symptoms-causes/syc-20351925

3.     https://www.nhs.uk/conditions/osteoarthritis/

4.     https://www.cdc.gov/arthritis/basics/osteoarthritis.htm#:~:text=Osteoarthritis%20(OA)%20is%20the%20most,underlying%20bone%20begins%20to%20change.

5.     http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/obesitas/klasifikasi-obesitas-setelah-pengukuran-imt

6.     Buku Sebelas Ramuan Jamu Saintifik – Pemanfaatan Mandiri Oleh Masyarakat. B2P2TOOT Tawangmangu, Hal 13-16