Laboratorium Kultur Jaringan

Bibit tanaman yang unggul dapat diperoleh dengan cara melakukan kultur jaringan. Kultur jaringan berasal dari kata tissue culture, weefsel cultuus atau gewebe kultur. Kultur atau culture artinya budidaya, sedangkan tissue atau jaringan merupakan sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Dengan demikian, arti kultur jaringan adalah membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi tanaman kecil yang mempunyai sifat yang sama dengan induknya.

 

Dengan teknik kultur jaringan, tanaman dapat diperbanyak secara vegetatif, terutama untuk perbanyakan klon. Selain itu, teknik kultur jaringan juga memudahkan rekayasa genetika pada tumbuhan. Karena satu tanaman utuh dapat tumbuh dari sepotong kecil jaringan, maka teknik ini juga biasa disebut mikropropagasi. Tahapan perbanyakan melalui metode kultur jaringan yaitu : persiapan eksplan dan penanaman eksplan, penggandaan atau multiplikasi, pendewasaan termasuk di dalamnya tahapan aklimatisasi di lapangan. Beberapa tanaman obat yang telah berhasil dibudidaya secara kultur jaringan oleh tim dari UPT Materia Medica Batu antara lain : nilam aceh, krisan, stevia, kunir putih, jahe emprit, jahe merah, amis-amisan, kumis kucing.

 

Sarana yang dimiliki :

·    Timbangan digital

·    Timbangan analitik

·    Autoklaf

·    Laminar air flow

·    Centrifuge

·    Shaker

·    Bioreactor

·    Oven

·    Refrigerator

·    Microscope Binocular Digital

·    Pengukur intensitas cahaya

·    Hygrometer

·    Exhauster

·    pH meter

·    Rak hasil kultur jaringan

·    Tenda nursery

·    Lemari bahan

·    Lemari peralatan