Tangkal Virus dengan Bahan Herbal dan Bumbu Dapur Ini
Tangkal Virus dengan Bahan Herbal dan Bumbu Dapur Ini

Ditulis oleh: Sabrina Aprilisa Martha, S.KM., M.Sc.

Wabah virus corona tengah melanda berbagai negara dengan jumlah korban terinfeksi dan meninggal terus bertambah. Hal ini menyadarkan kita untuk semakin peduli dengan kesehatan.

Sebagai negara yang memiliki kekayaan alami, khususnya bahan baku obat-obatan tradisional, masyarakat bisa mengoptimalkan potensi di sekitar untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Banyak tanaman asli Indonesia yang dapat menangkal atau paling tidak menekan risiko dampak virus corona dengan mekanisme memaksimalkan kerja imun tubuh. Beberapa tanaman yang memiliki khasiat untuk menjaga kesehatan tubuh dan meningkatkan daya tahan tubuh di antaranya:

1.      Kunyit

Warna kuning cerah yang khas pada kunyit didapat dari kandungan senyawa kimia aktif yang disebut kurkumin. Tetapi, lebih dari sekedar pewarna, kurkumin juga memiliki manfaat bagi kesehatan. Hasil dari berbagai penelitian menemukan bahwa senyawa tersebut juga efektif melawan bakteri, virus, dan jamur.

Biasanya kurkumin digunakan sebagai minuman hangat maupun bahan bumbu masak. Ternyata kurkumin dapat menghambat penyebaran virus corona yang masuk melalui saluran pernapasan.

Jadi sebetulnya untuk menghadapi virus corona, pada dasarnya dengan “menekan badai sitokin”. Dalam hal ini, fitokimia kurkumin yang terdapat pada kunyit maupun temulawak, yang biasa digunakan sebagai bumbu masak dan minuman segar itulah yang bisa menghambat badai sitokin. Sitokin merupakan proses biologis dalam paru-paru yang dapat membuat infeksi virus corona kemudian menempel pada paru-paru.

Hal tersebut yang menyebabkan seseorang menjadi fatal karena paru-parunya diserang begitu hebatnya bersama sitokin. Pemerintah bersama perusahaan BUMN farmasi mulai mempersipakan vaksin maupun obat dalam skala besar. Vaksin general sebagai penangkal awal penyakit ini bisa diberikan kepada tentara dan masyarakat yang ada di daerah tidak terjangkau. Selain bermanfaat untuk pencegahan corona, kunyit dapat mengobati penyakit kanker. Kunyit digunakan masyarakat daerah India dan Asia Tenggara selama ribuan tahun. Para peneliti menerbitkan 12.595 jurnal tentang kurkumin dari tahun 1924 hingga 2018, dan sebesar 37% fokus pada kanker.

 

2.      Jinten Hitam

Jinten hitam (black seed) atau biasa dikenal juga oleh masyarakat Indonesia sebagai habbatussauda, sudah lama digunakan secara luas sebagai obat herba. Biji-bijian yang dalam bahasa Latin disebut Nigella sativa ini biasa diolah untuk dijadikan bumbu masakan atau diambil ekstraknya.

Habbatussauda memiliki sifat antibakteri dan antivirus. Hal ini dibuktikan dari suatu penelitian yang menunjukkan bahwa obat herba ini mampu membasmi virus penyebab hepatitis C, HIV, dan flu. Habbatussauda pun dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur, sehingga dianggap mampu melawan infeksi.

Menurut Ditjen POM, 2009, jinten hitam memiliki kandungan kimia minyak atsiri, minyak lemak, limonen, simena, glukosida, saponin, karvakol, zat pahit, nigelin, nigelon, timokuinon, ditimokuinon, p-simen dan α-pinen, dan memiliki senyawa flavonoid dan fenolik yaitu triglikosida flavonoid yang merupakan golongan kuersetin dan asam vanilat.

Penelitian Dr Ahmad Al Qadhy yang dimuat di dalam Jurnal Farmasi Pakistan, menyebutkan jinten hitam berfungsi mempertahankan dan memperkuat sistem kekebalan tubuh dari serangan virus, kuman, dan bakteri.

Demikian pula beberapa hasil penelitian dari Prof G Reitmuller, Direktur Institut Immunobiologi dari Universitas Munich, dan penelitian tim Dr Basil Ali, Universitas King Faisal, Arab Saudi, juga laboratorium Immunobiologi California, AS, menyimpulkan bahwa jinten hitam dapat menghentikan pertumbuhan sel tumor, juga dapat meningkatkan fungsi otak.

Penelitian Nirmal Chakravaty MD, dan penelitian lain oleh Dr Med Peter Schleincher, ahli immunobiologi dari Universitas Munich, menyebutkan saponin berfungsi untuk mempertahankan diri dari perubahan lingkungan, gangguan tidur, menghilangkan stres, dan melancarkan air susu ibu.

Selain itu, penelitian A Ahmad dan tim peneliti dari Fakultas Biologi Jamia Millia Islamia, New Delhi, India, menyimpulkan ekstrak air dari jinten hitam dapat berkhasiat sebagai anti fungi terhadap Candida  albicans.

Mostafa Kemal berpendapat jinten hitam pun mengandung antioksidan. Al-Ghamdi juga berpendapat ekstrak air jinten hitam mempunyai aktivitas analgesik, antipiretik, dan anti-inflamasi.

 

3.      Temulawak

Tanaman asli Indonesia ini memiliki segudang manfaat untuk menjaga daya tahan tubuh atau memaksimalkan imun tubuh sehingga bisa dengan maksimal menangkal virus-virus yang ada. Hal ini dikarenakan temulawak, seperti layaknya kunyit, juga mengandung fitokimia kurkumin. Pada dasarnya tanaman herbal yang mengandung kurkumin memang mampu meningkatkan kekebalan tubuh, sehingga tidak mudah terserang atau terjangkit virus dan penyakit.

 

4.      Jahe

Jahe mengandung minyak atsiri yang terdiri dari senyawa-senyawa seskuiterpen, zingiberen, zingeron, oleoresin, kamfena, limonen, borneol, sineol, sitral, zingiberal, felandren, pati, damar, asam-asam organik, seperti asam malat dan asam oksalat, vitamin A, B, dan C, serta senyawa-senyawa flavonoid dan polifenol. Secara farmakologi, jahe memiliki banyak manfaat, antara lain sebagai karminatif atau peluruh kentut, antimuntah, pereda kejang, antipengerasan pembuluh darah, peluruh keringat, anti-inflamasi, antimikroba dan parasit, antipiretik, antirematik, serta merangsang pengeluaran getah lambung, dan getah empedu.

Ekstrak jahe mengandung flavonoid yang dapat berperan sebagai antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari kerusakan oksidatif seperti antioksidan α-tocopheryl acetate atau butylated hydroxytoluene.

 

5.      Bawang Putih

Memiliki nama ilmiah Allium sativa, telah lama digunakan untuk memerangi virus dan bakteri. Ilmuwan terkemuka asal Prancis, Louis Pasteur, pada 1958 bahkan telah menemukan bahwa bawang putih bisa membunuh bakteri. Mulai dari zaman pertengahan, bawang putih juga digunakan untuk menyembuhkan luka dan mencegah infeksi.

 

6.      Kayu Manis

Tak hanya lezat, salah satu bumbu masakan ini mengandung sejumlah besar antioksidan dan mineral seperti kalsium, serat, zat besi, dan magnesium. Cukup mengonsumsi sejumput saja, Anda dapat memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat.

Selain itu, kayu manis pun bersifat sebagai antijamur, antivirus, dan antibakteri. Anda yang memiliki penyakit inflamasi seperti radang sendi, rematik, dan diabetes pun dianjurkan untuk mengonsumsi bahan herbal ini.

 

7.      Jeruk Bali

Jeruk berukuran raksasa ini merupakan sumber vitamin C yang baik untuk melawan penyakit disebabkan oleh virus dan bakteri. Tak hanya itu, jeruk bali dipercaya mampu menghilangkan infeksi yang disebabkan oleh jamur dan memungkinkan pemulihan yang lebih cepat.

Tak hanya jeruk bali, guna melawan virus dan bakteri, Anda dapat mengonsumsi buah yang kaya akan vitamin C lainnya, seperti kiwi dan stroberi.

 

8.      Sayuran hijau

Tak hanya segar, sayuran seperti bayam, kangkung, dan selada dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh. Konsumsi sayuran hijau dapat mencegah penyakit yang disebabkan oleh infeksi. Akan lebih baik jika Anda mengonsumsinya dalam keadaan mentah, tetapi jangan lupa untuk mencucinya terlebih dahulu.

9.      Buah Beri

Keluarga buah beri, seperti blueberi, raspberi, ceri, dan stroberi mengandung nutrisi yang sangat baik bagi tubuh. Meski berukuran kecil, buah-buahan tersebut mengandung polifenol, fitokimia, dan flavonoid yang dapat memperkuat sistem pertahanan tubuh Anda. Anda dapat mengonsumsinya sebagai kudapan penutup, dan rasakan manfaatnya.

10.  Sambiloto

Sejauh ini, sambiloto dipakai sebagai obat penyakit kulit oleh para pengobat tradisional Indonesia. Ternyata alkaloida andrografolida yang dikandungnya berkhasiat menghambat aktivitas virus.

 

11.  Meniran

Herba meniran (Phyllanthus niruri) mengandung saponin, flavonoida dan polifenol, alkaloid, kalium, mineral, damar. Kandungan inilah yang memiliki fungsi sebagai imunomodulator atau penguat sistem imun tubuh sehingga Anda dapat terhindar dari serangan virus. Manfaat lain dari meniran antara lain sebagai perluruh seni, mencegah gangguan liver, mengatasi demam, batuk, disentri, luka bakar, dan jerawat.