MARI BERKENALAN LEBIH JAUH DENGAN SUPERFOOD
MARI BERKENALAN LEBIH JAUH DENGAN SUPERFOOD

Akhir-akhir ini kita banyak melihat tren diet baru, yang begitu masih terdengar, yaitu superfood. Superfood diklaim mampu mengatasi berbagai masalah, mulai dari memperlambat penuaan hingga mendorong penurunan berat badan. Lalu, apa sebenarnya superfood itu? Superfood atau makanan super adalah kelompok makanan, sebagian besar berupa sumber makanan nabati, namun juga ada beberapa makanan hewani, misalnya ikan-ikanan dan produk susu, yang dianggap memiliki kekayaan nutrisi begitu padat, artinya makanan yang masuk ke dalam jenis superfood dapat memberikan sejumlah besar nutrisi dengan jumlah kalori yang tepat, sehingga dianggap baik untuk mejaga kesehatan tubuh. Selain memiliki kepadatan nutrisi yang sangat tinggi, superfood juga mengandung banyak mineral, vitamin, dan antioksidan. 

Antioksidan sendiri adalah molekul alami yang terdapat pada makanan tertentu, yang dapat membantu menetralkan radikal bebas di tubuh kita. Radikal bebas merupakan produk sampingan alami dari produksi energi yang dapat merusak tubuh. Molekul antioksidan dapat mengurangi efek buruk dari radikal bebas. Radikal bebas ini diketahui memiliki kaitan erat dengan masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, kanker, radang sendi, stroke, penyakit pernapasan, defisiensi imun, dan penyakit Parkinson. Selain manfaat antioksidan yang terkandung dalam superfood, seperti yang disebut di atas, kepadatan nutrisi dari superfood juga diharapkan mampu memperbaiki status gizi pada beberapa kasus malnutri. 

Beberapa makanan nabati yang termasuk ke dalam golongan makanan super biasanya berupa bahan makanan impor atau jarang dijumpai di sekitar, seperti acai berry, blueberry, quinoa, chia seed, kiwi, minyak zaitun, dan lain-lain. Selain bahan-bahan tersebut, ternyata ada beberapa golongan tanaman obat yang bisa masuk ke dalam kategori superfood, misalnya kelor, bawang putih, brokoli, bawang bombay, kunyit, alpukat, jahe, ciplukan, dan manggis.

1. Kelor

Secara tradisional, masyarakat menggunakan daun kelor melancarkan ASI. Ternyata di luar negeri, daun kelor dikenal sebagai suplemen makanan super dan bahan perawatan kecantikan karena mengandung collagen dalam jumlah yang tinggi, protein yang dianggap mampu menjaga kesehatan kulit, rambut, dan kuku. Di India, daun kelor digunakan sebagai bahan ramuan obat untuk lebih dari 300 macam penyakit. Sementara itu, WHO menyarankan daun kelor sebagai solusi untuk mengatasi gizi buruk pada balita dan anak di negara-negara berekonomi lemah.

Lebih lanjut, daun kelor ternyata kaya akan fitonutrien, vitamin, dan dan antioksidan yang bisa membantu proses detoksifikasi dalam tubuh dan mencegah inflamasi. Vitamin C, vitamin E, vitamin A, vitamin K, vitamin B kompleks, dan beragam mineral yang terkandung dalam daun kelor dapat membantu meningkatkan kesehatan kulit. 

2. Alpukat 

Buah alpukat kaya akan serat, vitamin, mineral, dan lemak sehat. Tak hanya itu, alpukat juga mengandung lemak tak jenuh tunggal yang sering dikaitkan dengan penurunan peradangan dalam tubuh. Menurut studi, mengonsumsi alpukat bisa mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, sindrom metabolik, dan jenis kanker tertentu. Selain itu, kandungan nutrisi yang tinggi pada buah alpukat dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah malnutrisi.

3. Bawang Putih

Bahan yang sering digunakan sebagai bumbu masakan ini ternyata mengandung nutrisi yang menakjubkan. Menurut USDA nutrient database, bawang putih mengandung selenium, mangan, seng, sodium, kalium, fosfor, magnesium, zat besi, kalsium, vitamin C, folat (vitamin B9), vitamin B6, asam pantotenat (vitamin B5), niacin (vit B3), riboflavin (vit. B2), thiamnine (Vit. B1), beta-karoten (pro vit. A), protein, lemak, serat, dan karbohidrat. Bawang putih juga mengandung zat aktif alliin dan allicin, keduanya merupakan senyawa sulfur yang bisa menunjang kesehatan tubuh. Manfaat allicin pada bawang putih secara khusus telah diteliti melalui bebagai studi. Senyawa sulfur yang berasal dari bawang putih tersebut dianggap berpotensi untuk mencegah dan mengobati penyakit kronis dan mematikan, seperti kanker dan penyakit jantung. Bawang putih juga dapat merangsang sistem kekebalan tubuh dan dianggap membantu menangkal penyakit karena memiliki sifat antibakteri dan anti inflamasi atau peradangan.

4. Jahe

Salah satu kandungan utama dari jahe adalah gingerol. Kandungan gingerol ini menjadikan jahe sebagai salah satu superfood dengan berbagai macam khasiat. Jahe diketahui dapat membantu mengatasi mual, mengurangi peradangan, serta melindungi tubuh dari risiko terjadinya demensia, penyakit jantung, dan kanker.

5. Ciplukan 

Ciplukan adalah tanaman liar yang biasa dengan mudah ditemukan di tegalan, sawah kering, dan sekitar hutan. Buah ciplukan yang biasa tumbuh liar di Indonesia ternyata termasuk komoditi ekspor dengan nilai jual yang fantastis. Ciplukan memiliki kandungan vitamin yang sangat tinggi. Buah ciplukan sendiri mengandung vitamin C, asam sitrus, fisalin, zat gula, tanin, kriptoxantin, asam malat, dan alkaloid. Akar dan batang mengandung saponin dan flavonoid. Daun mengandung polifenol dan asam klorogenat, sedangkan bijinya mengandung asam elaidik. Kandungan nutrisi yang tinggi menjadikan ciplukan sebagai golongan superfood. Penelitian membuktikan kalau ciplukan mampu mengurangi efek peradangan, memiliki sifat anti-kanker, serta mampu menjaga kesehatan kulit.

6. Brokoli

Daun brokoli diklaim mengandung vitamin A, vitamin C, kalsium, zat besi, dan kalium yang yang tinggi, serta mengandung glukosinolat yang dapat membantu detoksifikasi dan pencegahan kanker. Brokoli juga mampu meningkatkan kesehatan tulang dan kulit, serta dianggap mampu meningkatkan daya tahan tubuh.

Berbagai pilihan superfood di atas memang terbukti memiliki banyak manfaat untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan tubuh. Namun, tetap pastikan pilihan Anda tidak terbatas pada superfood saja. Variasikan menu makanan Anda dengan makanan sehat lainnya yang bergizi seimbang, agar asupan nutrisi Anda lengkap. 

-Siti Mudaliana, dari berbagai sumber