Habitus : Herba, semusim, tinggi ± 50 cm. Batang : Berkayu, pangkal bulat, masih muda bentuk segi empat setelah tua bulat, percabangan monopodial, hijau. Daun: Tunggal, bulat telur, bersilang berhadapan, pangkal dan ujung runcing, tepi rata, panjang ±5 cm, lebar ±1,5 cm, pertulangan menyirip panjang tangkai ±30 mm, hijau keputih-putihan, hijau. Bunga : Majemuk, bentuk tandan, di ketiak daun dan di ujung batang, kelopak lanset, berbagi lima, pangkal berlekatan, hijau, benang sari dua, bulat panjang, kepala sari bulat, ungu, putik pendek, kepala putik ungu kecoklatan, mahkota lonjong, pangkal berlekatan, ujung pecah menjadi empat, bagian dalam putih bernoda ungu, bagian luar berambut, merah. Buah : Kotak, bulat panjang, ujung runcing, tengah beralur, masih muda hijau setelah tua hitam. Biji : Kecil, bulat, masih muda putih kotor setelah tua coklat. Akar : Tunggang, putih kecoklatan.
Daun : saponin, flavonoid , tanin, laktone yang terdiri dari deoksiandrografolid, andrografolid (zat pahit), neoandrografolid, dan homoandro- grafolid serta alkana, keton, aldehid, mineral (kalium, kalsium, natrium), asam kersik, dan damar. Flavonoid diisolasi terbanyak dari akar, yaitu polimetoksiflavon dan andrografin
Herba sebagai obat demam, penyakit kulit, kencing manis, radang telinga, masuk angin, hepatitis, infeksi saluran empedu, disentri basi- ler, diare, Influenza, radang amandel, malaria, radang paru, radang saluran napas. Selain itu herba juga berkhasiat mengobati radang ginjal akut, radang telinga tengah, radang usus buntu, sakit gigi, kencing nanah, TBC paru, batuk rejan, sesak napas, darah tinggi, kusta, keracunan, kanker, kehamilan anggur, dan tumor paru