Tanaman inggu (R. angustifolia L.) tumbuh berupa semak dengan tinggi ±1.5 m. Batang inggu berkayu, bulat, percabangan simpodial, dan berwarna hijau muda. Daunnya majemuk, anak daun lanset atau bulat telur, pangkal runcing, ujung tumpul, tepi rata, panjang 8-20 m, lebar 2-6 mm, dan pertulangannya tidak jelas. Bunganya majemuk, kelopak bentuk segitiga, hijau, putik satu, kuning; benang sari delapan, duduk pada dasar bunga; kepala sari kuning, mahkota bentuk mangkok, dan berwarna kuning. Buahnya kecil, lonjong, terbagi menjadi 4 kotak, coklat. Bijinya berbentuk ginjal, kecil, hitam. Akar inggu berupa akar tunggang, bulat, bercabang, dan berwarna putih kekuningan.
Minyak asiri mengandung metil-nonilketone sampai 90%, ketone, pinena, 1-limonena, cineol, asam rutinat, kokusaginin, edulinine, skimmianine, bergapten, graveoline, graveolinine, asam modic, rutin, rhamno glikosid, quersetin flavenol, xanthotoxin, dan sedikit tannin.
Demam, influenza, batuk, radang paru, ayan (epilepsi), hepatitis; Kejang pada anak, kecikutan (singultus, hiccup), kolik, cacingan,; Histeri (hysteria), nyeri ulu hati, nyeri dada dan hernia, bisul,; Haid tidak teratur, tidak datang haid (amenorrrhea),; Radang kulit bernanah, memar akibat benturan benda keras, ; Gigitan ular berbisa dan serangga, Keracunan obat atau racun, Pelebaran pembuluh darah balik (vena varikosa), Radang vena (flebitis).